Rabu, 30 Januari 2013

Rabu, Istirahat

Hari Kesepuluh : Rabu, 30 Januari 2013


Hari ini merupakan waktunya istirahat bagi para mahasiswa KKN Vokasi UNIMUS di Desa Adiwerna Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal. Yang biasanya mereka harus mendampingi ibu-ibu dalam pemanfaatan ampas tahu menjadi berbagai macam makanan alternatif seperti selai aneka rasa, dodol, nugget, saos, cheese stik, onde-onde ketawa dan lain-lain. Mereka juga hari hari yang biasanya berkunjung ke beberapa instansi seperi rumah industri pembuatan tahu, mulai dari peralatan pembuatan tahu yang masih tradisional, menggunakan bahan bakar serbuk kayu sampai ke peralatan pembuatan tahu semi modern, yang bahan bakarnya sudah menggunakan uap. 

Karena hari ini waktunya mereka buat istirahat, setelah solat subuh berjamaah mereka serentak tidur dan bangunnya lumayang siang, sekitar jam 10 an. Namun setelah bangun, mereka tetap mengisi hari ini dengan beberapa kegiatan seperti mencuci baju, melanjutkan pembuatan blog, update status di jejaring sosial, pesan snack buat acara pembekalan marketing hari kamis dan lain-lain. untuk yang melanjutkan blog, insyaallah hasil dari program-program selma KKN Vokasi di Adiwerna ini akan dimuat semuanya di blog dan sengaja blog ini tidak dishare di kalangan civitas akdemika UNIMUS sebelum ini jadi minimal 90%.

Waktu menjelang sore, ketua kelompok KKN, Ridlo mengajak Gayuh (Bendahara KKN) untuk pergi ke TPQ (Tempat Pembelajaran Al Quran) guna survei tempat untuk kegiatan pembekalan marketing dari dosen UNIMUS kepada ibu-ibu peserta KKN Vokasi Adiwerna pada hari hari kamis, 31 Januari 2013. Walaupun saat mereka pergi sempat turun hujan yang cukup lebat, tapi tidak mengahalangi mereka untuk pergi ke TPQ. mereka tetap pergi ke sana dengan membawa payung. sesampainya di sana, mereka sudah disambut dengan banjir 20 cm di sekitar TPQ.

Mereka langsung menemui petugas dari TPQ itu sendiri dan mulai memeriksa tempat yang akan dignakan. mulai dari luas dan peralatan sepeti sound sistem, dinding untuk output LCD, karpet dan lain-lain. setelah selsai memeriksa, mereka segera pulang dan mempersiapkan segala perbekalan untuk kegiatan esok hari.

Selasa, 29 Januari 2013

13 Puisi Kenangan KKN Vokasi UNIMUS di Adiwerna

By. Eny Weye.
Cacatan pena yang ke-11, Eny Winaryati

Tahun.2013



Kukirim Setangkai Bunga
23 Januari 2013


Setangkai bunga perkabaran,
telah sampai lebih dulu sebelum semua bermula.
dan menjabat salam cinta yang menyemburat. 
karena temali rindu, teramat kuat
kemudian mengakar di lahan kasih sayang.

Setangkai bunga percintaan,
mengembara di belantara kerinduan
menepis sepi yang hendak mampir.
Setangkai bunga tlah hadir,
dan singgah di ranah kesejukan.










Setangkai bunga senyuman,
tersungging di sukma kenangan.
Engkau hisap aromanya,
engkau nikmati dalam imajinasi
bukan ilusi yang dikebiri,
karena telah hadir di sanubari.

Setangkai bunga ini,
masih kugenggam dengan sepuluh jemari,
dan kubenamkan di hati,
kupejamkan mata untuk kunikmati.

(Salam untuk kalian semua sebuah tim yang kompak).





Cinta dibalik belukar
23 Januari 2013

Di balik belukar, cinta berawal.
saat menelisik, dan meyibak asa,
kala pertama, penuh tanya.
Oh.
Semua terjawab sebelum sepekan.
Engkau kirim bukti kesejukan.
Dari rangkaian kenangan, yang tersajikan.

Segudang kreativitas, tertunjukkan.
Teriringi, lompatan imajinasi.
Terekspresi, sejuta motivasi.
Engkau kembangkan, segepok angan.
Untuk engkau hujamkan di bumi pertiwi.
pada sanak family, terangkai sepakat memulai.
Tanpa pamrih.
Tidak juga harap diri,
Semua tertuntaskan, menjelma.
Oh.


Sarapan Pagi
25 Januari 2013

Duhai  kekasih,
engkau menjadi gerbang terdepan
membuka pintu keihlasan,
berjajar rapi, mematutkan diri.
percaya diri, penuh energy.

Duhai, kekasih
Engkau ratakan jalan setapak,
sebelum kakimu menapak
melangkah tegak,
menjadi generasi berpredikat.
yang diharap sejuta umat.
Karena engkau miliki daya pemikat.

Duhai kekasih,
Sebelum semua memulai,
tlah tersiapkan sejak dini,
terhidangkan pada pagi hari,
untuk sarapan pagi,
dengan menu yang khas “imani”
agar terlahirkan, generasi gagah berani
punya eksistensi,
dan menjadi pendekar pada seluruh lini.
(luar biasa!).



Antara engkau dan aku
26 Kanuari 2013

Engkau….
Bukan aku.
Engkau………
Adalah kamu.
Engkau……….
Ada pesona,
Engkau……….
Punya charisma,
Engkau………
Bukan aku.
Engkau…….

Telanjur tersimpan dihatiku.
Engkau……….
Balance-kan, ntuk mencapai bejana berhubungan.
agar  menjadi penyeimbang,
Antara engkau dan aku.
Oh.
Indahnya.





Di balai desa
26 januari 2013

Di balai desa, kita bersua.
buat sepakat komitmen bersama.
Engkau torehkan tinta bersahaja,
juga bisikan mesra.
Pada rentang pentautan cinta diantara kita.

Di balai desa,
Engkau ukir kenang.
membentangkan tautan rasa.
Tersambungkan temali keajaiban.
Nuansa menjelma, meruah penuh dedikasi.
Membumikan raga agar tampil mandiri.
menjadi terbiasa dan amat biasa,
Karena telah mengakar di sanubari 





KOMPROMI
27 Januari 2013

Tanpa meja kita melingkar.
Tanpa konsumsi,  tetap ada motivasi.
Tak ada protokoler, semua serba mengalir.
Tak ada basa-basi, tertuntaskan lewat kompromi.

Lantai, dinding, dan atap, bukanlah  penyekat.
Angin dan debu, menjadi sahabat.
Seyapnya malam, benderangnya siang,
menjadi saksi keabadian.

Mari.
Mengalir semua yang tersimpan didada,
Membekas.
Ntuk tunjukkan sinopsis yang terumuskan.
Pada kompromi, yang terjadi,
Semua selesai sejak dini,
Alhamdulillah.






Berjamaah
27 januari 2013
Imamah!
Konsepsi yang terpatri.
Imamah!
Langkah pasti, yang terjadi.
Imamah!
Jadikan istiqomah terinternalisasi.
Imamah!
Kondisi pada semua lini.
Imamah!
Tak kan terpetik lunturkan diri.
Imamah!
Iman, menghujam kuat sekali.
Imamah!
Makna tersirat, karena bermartabat.
Menjabat amanat. lahirkan kepentingan umat,
kelakkan diingat, menjadi saksi di hari kiamat.



Di Stasiun Tegal
28 januari 2013


Di stasiun ini,
beribu lambaian mengantar kepergian
Berjajar rapi, teriring senyuman
Belum tertuntaskan perbincangan
harus diselesaikan pada akhir pekan,


Di Tegal ini,
Berlaksa kesan membumi
Berjuta angan, mainkan strategi.
Tak inginkan kata berlalu sepi,
Tak ada harap, yang lahirkan mimpi-mimpi.

Di stasiun Tegal ini,
Kita buat janji.
Kalau ini bukanlah yang pertama kali,
Juga bukan yang terakhir.
Rantai gerbong ini, tersambung kuat sekali
mentautkan perjanjian, ntuk sampaikan tongkat estafeta
pada gerbong sesudahnya.
Makna tersiratkan!
Kalaulah perjuangan tak berpangkal akhir,
Karena rel-rel ini menjadi pengikat,
kalau kerrta bekal lewat.
tanda kehidupan belum tamat.
Berproses.  perjuangan  berkata jangan buat sekat,
sampaikan kalimat. Lanjutkan!





ANAKKU
28 januari 2013


Anakku,
Aku titipkan PR yang tersisa.
Untuk engkau selesaikan bersama
Terbagi rata, lahirkan ghiroh pada sesama.

Anakku.
Engkau lepaskan panah kesungguhan
Engkau hujamkan pedang kepekaan
Engkau lemparkan tonggak pesepakatan.
Sungguh, engkau tlah lahir menjadi perisai
Kuatkan benteng, menjadi pagar  melingkupi  

Anakku.
Tak ada rongga perselisian
Tak ada waktu perseteruan
Waktu terbagi, tak ada sisa
Berlomba, melukis memori untuk diabadikan.
Oh. Engkau menjadi penyejuk hati,
Dalam bingkai, mengamini.

(bunda berharap kalian bersepuluh kompak selalu)                      





AMPRUT
28 januari 2013

Kata ini tak pernah singgah dihatimu
Jika tak berkutat dengan tahu
Engkaupun menjadi tahu,
Berharap untuk tampil, digugu dan ditiru,
Bak guru, yang kharismanya lahirkan pembaharu.
Engkau dielu-elu, oleh banyak ibu-ibu,
Dihormati, karena berpribadi
Engkau siapkan segalanya sebelum memulai.
Engkau ikhtiari, ntuk matangkan diri
Engkau berjanji, lahirkan keihlasan yang terpatri.
Kehati-hatian bukan kecerobohan.
Agar tak temui kegagalan.
Ntuk tampilkan diri nan terdepan.
Tak hanya mengumbar jargon lelucon
Yang hanya nikmat untuk ditonton.
Karna engkau tlah menjadi lakon.

(jadilah orang pertama memulai).



Semarang-Tegal
29 Januari 2013

Waktu bukan halangan,
Jarak bukan rintangan.

Semarang-Tegal,
terasa sejengkal.

Selaput rindu,
telanjur melingkupi
Selimut kasih-sayang,
tepikan kegersangan.
lahirkan kenang asmara,
sempitkan jarak diantara kita.
Semua terjalani,
meski banyak aral yang harus dilalui.

Semarang-Tegal,
Tegal-Semarang.
Dalam satu rengkuhan,
Satu kepal tangan,
Untuk sampaikan,
Yes! Sukseskan!



Bersepuluh.
29 Januari 2013

Sepuluh jejaka, nan jenaka.
Sepuluh bujang, bukanlah anak ingusan.
Meski lahir dalam tiga pekan,
namun bukan anak instan,
yang hanya inginkan kemapanan.

Tersirat misi terdepan.
Penuh ambisi, berdedikasi.
Kebak harap,
yang tak inginkan tiarap.

Mengejar cita-cita,
mendesain penuh rasa,
kongkritkan imajinasi,
tertuang di atas lembar  ntuk diteladani.
jadilah figure yang dihormati.
Tampil percaya diri,
trampil nan teliti.

Engkau telah siap,
Jika hendak didaulat,
tongkat estafeta ini, peganglah kuat-kuat.



TAHU
29 januari 2013


Pemudaku,
Dipundakmu tersampir masa depan.
Pada langkahmu, berdetak harapan.
Genggam tanganmu, meraih cita-cita.
untuk engkau rajut dengan benang kesungguhan.

Lantun suaramu, menggema keberanian.
Tatap matamu, pendarkan kesejukan.
Aura wajahmu, teduhkan ketundukan.
Engkau dinanti berjuta umat,
Pesonamu kembangkan kehangatan.

Generasiku,
Tak ada kata-kata yang patut terucapkan,
Pilihan kata bijak,  kukirim hanya untukmu.
Aku hanya mampu berucap:
“I Love You”

Kunjungan Pembuatan Tahu dan Pendampingan terakhir

Hari Kesembilan : Selasa, 29 Januari 2013

Hari ini para mahasiswa memulai aktifitas dengan berkunjung ke rumah H. Mugheni, salah satu pengarajin tahu di Tegal yang sudah menggunakan konsep semi modern dan melanjutkan pendampingan pemanfaatan ampas tahu di kelompok Pesalakan untuk kedua kalinya. Atau bisa dibilang hari ini hari terakhir pendampingan pemanfaatan ampas tahu menjadi berbagai macam makanan alternative. Dan selanjutnya hari kamis besokakan dilanjutkan pembekalan bagaimana cara pengemasan dan pemasaran oleh dosen UNIMUS.
Mereka mulai berangkat dari posko jam 09.00 pagi menuju ke rumah H. Mugheni. Mereka di sana dijari bagaimana proses pembuatan tahu semi modern. Mereka juga diberi kesempatan untuk mencoba membuat tahu mulai dari pembersihan kedelai. Karena kedelai yang bersih berpengaruh  pada tekstur dan rasa tahu itu sendiri. Mereka juga mencoba mengecek tingkat keasaman adonan tahu di bawah pengawalan pak Mugheni. Setelah selesai di rumah beliau, mereka pulang posko sebentar untuk istirahat dan jam 14.00 mereka ke rumah pak Sami’un untuk melanjutkan pendampingan pemanfaatan ampas tahu.
Saat di rumah pak Sami’un, mereka memasak nugget dan mie. Sempat terjadi kecerobohan dalam persiapan memasak hari ini, yaitu di persiapan nugget. Ternyata beberapa di antara mereka ada yang lupa membawa beberapa bahan utama dari nugget itu sendiri. Namun, kemudian bisa segera terselesaikan dengan segera mengambil bahan-bahan tersebut di posko dan mulailah membuat nuggetnya dengan campuran daging sapi.
Dalam proses pembuatan dua makanan tersebut, mie lebih dulu jadi karena tidak memerlukan waktu lama dalam prosesnya. Berbeda dengan nugget yang perlu dikukus dulu selama kurang lebih 40 menit. Dan setelah selesai pembuatan, Alhamdulillah sukses semua. Mereka begitu senang karena pada wala pembuatan sempat terjadi beberapa kesalahan tapi ternyata tidak menghalangi untuk terciptanya makanan yang memiliki cita rasa yang enak dan disukai para ibu di sana.

Mengisi Hari dengan Pengajian dan Pendampingan Kelompok Dua Bag. 2

Hari Ketujuh, Minggu 27 Januari 2013 :

            Hari Minggu merupakan hari di mana segala rutinitas kerja atau belajar kita singsikan sebentar untuk melakukan aktifitas lain sekedar untuk refreshing agar badan dan fikiran kembali jernih dan segar. Biasa refreshing bisa dilakukan dengan berlibur di pantai, pegunungan, kolam renang dan lain-lain. Tapi itu tidak dilakukan oleh para mahasiswa KKN vokasi UNIMUS di Adiwerna, mereka tetap konsisten melanjutkan pendampingan ibu-ibu kelompok dua untuk berlatih pemanfaatan ampas tahu menjadi berbagai macam makanan altenative yang bernilai jual tinggi.
Hari Minggu ini para mahasiswa memulai aktifitas lebih awal, atau bisa dibilang sangat awal. Karena mereka jam 05.15 harus sudah siap untuk pergi. Iya, mereka harus pergi memenuhi undangan dari Panti Asuhan Putri Zaenab Maskhuri dan itu merupakan salah satu AUM (Amal Usaha Muhammadiyah) Cabang Adiwerna. Pada kesempatan kali ini, di sana terdapat pengajian rutin minggu keempat di setiap bulannya. Para karyawan, guru, pimpinan lembaga Muhammadiyah di Adiwerna wajib dating di acara tersebut. Yang mengisi pengajian kali ini adalah bapak Irfan dari Bumiayu.
Dalam tausiyahnya, beliau mengupas tentang salah satu pesan beliau pada saat khotbah dulu, yaitu (1) Perintah Tobat Sebelum Mati, (2) Jagalah Lima Perkara sebelum Lima Perkara, dan (3) Rajutlah hubungan antara kita dan Allah SWT dengan Dzikir dan Sodaqoh. Beliau cukup komunikatif dalam penyampaian tausiyahnya, ini dibuktikan dengan adanya tiga penanya pdalam pengajian tersebut salah satunya dari mahasiswa KKN vokasi UNIMUS bernama Ainur Ridlo. Pertanyaannya cukup menyelenting para karyawan AUM karena berkaitan dengan pengabdian mereka di Muhammadiyah. Pertanyaanya adalah tentang maksud dari pesan KH. Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) bahwa kita harus menghidup-hidupi Muhammadiyah dan jangan mencari hidup di Muhammadyah. Pertanyaan yang berhubungan erat dari para peserta yang mayoritas merupakan para karyawan di AUM.
Namun, bapak Irfan pun bisa menjawab dengan cukup jelas dari pertanyaan tersebut. Yaitu, yang penting adalah kita harus maksimal kepada Muhammadiyah baik dalam segi pemikiran, tenaga maupun finansial. Nantinya kita akan mendapat balasan berupa gaji (jumlahnya otomatis menyesuaikan dengan kondisi lembaga yang ada) itu merupakan hak kita. Karena jika kita sudah maksimal dalam pengabdian terhadap Muhammadiyah, sementara kita juga punya kelurga yang harus dinafkai dan kita tidak mendapat gaji. Otomatis bisa dibilang Muhammadiyah telah mendzalimi kita, begitu pula sebaliknya. Subhanallah.
Setelah mengikuti pengajian, para mahasiswa pulang sebentar ke posko untuk mempersiapkan diri datang ke rumah ibu Haini. Di sana mereka akan melakukan pendampingan pemanfaatan ampas tahu yang kedua untuk kelompok dua. Pada kesempatan kali ini mereka akan memasak dodol dan cheese stik yang kesemuanya dari bahan utama ampas tahu. Seperti biasa untuk dodol dikoordinir oleh Wahyu dibantu Samsul, Rohman dan untuk cheese stik dikoordinir oleh Cholis dan Mufid. Proses memasak pun dimulai.
Kali ini dodol sukses baik dalam tekstur, warna dan rasanya. Karena selain proses awalnya ada sedikit perubahan, yaitu tidak menggunakan santan kemasan tapi menggunakan santan dari kelapa langsung dan ampas tahunya diblender dulu sebelum dicampur dengan bahan lain menjadi adonan dodol. Sementara itu, untuk cheese stik kurang memuaskan. Walaupun menurut ibu-ibu peserta rasanya sudah cukup enak, tapi menurut Cholis dan beberapa mahasiswa lain, rasanya tidak seperti biasanya dan kurang asin. Tapi secara keseluruhan sudah cukup baik.
Dan hari ini, para mahasiswa mempunyai tambahan energi dalam melakukan pendampingan karena dosen pendamping kesayangan mereka, ibu Eny Winaryati datang lagi dari Semarang dengan membawa beberapa oleh yaitu nugget jamur tiram (Jamrut) buatan bu Aminah dan minuman secang yang hangat.
 

Kunjungan Natajaya dan Pendampingan Kelompok satu bag. 2


Minggu kedua, hari kedelapan, Senin, 28 Januari 2013

Awal minggu yang penuh semangat ditunjukkan oleh para mahasiswa KKN Vokasi UNIMUS. Mereka memulai kegiatan pada hari hari senin ini dengan berkunjung ke salah satu pengarajin tahu di rumah pak Diman, Pesalakan atas info dari pak Sami’un, kemudian ke kepala desa untuk meminta surat pengantar study banding ke pengrajin ‘tahu murni’, dan melanjutkan pendampingan di kelompok satu untuk yang kedua kalinya yaitu di rumah ibu Siti Khairiyah.
Saat di rumah pak Diman, mereka melihat proses pembuatan tahu yang sedikit berbeda, yaitu saat pencetakkan tahunya yang menggunakan secarik kain tanpa menggunakan alat cetakan dari kayu seperti pada umumnya. Dan uniknya juga, saat dicetak di tengah tahunya diberi koin agar membentuk lingkaran sebagai cirri khas dari tahu buatan sana. Tidak hanya itu, di sana juga kualitas kedelai yang digunakan sebagai bahan dasarnya lebih bersih sehingga hasil perasan yang berupa tahupun menjadi lebih putih dan bersih.
Melanjutkan kunjungan ke pengarajin tahu, kali ini mereka berupaya berkunjung ke salah satu pengrajin tahu yang cukup terkenal di Tegal, yaitu ‘Tahu Murni’. Tapi, sebelum ke sana, mereka ke balai desa untuk meminta surat pengantar study banding. Setelah sampai di sana, mereka malah diberi rekomendasi untuk kunjungannya ke pengarjain tahu ‘Nata Jaya’ saja, karena ini merupakan kakak dari ‘Tahu Murni’ dan sudah beberapa kali dijadikan study banding oleh beberapa lembaga pendidikan.kemudian mereka memutuskan untuk ke ‘Nata Jaya’.
Sesampainya di rumah produksi ‘Nata Jaya’, mereka langsung di sambut oleh beberapa karyawan kios sembago. Iya, pemilik ‘Nata Jaya’, yaitu bapak Andi …. Selain mempunyai pabrik tahu, juga memiliki kios sembago. Ketika bertemu dengan beliau, mereka sedikit canggung dan kurang dekat dalam penyampaian maksud mereka. Terkesan bahasa yang baku dan kurang akrab. Namun, setelah berbincang-bincang sedikit dengan beliau, tiba-tiba suasana berubah menjadi akrab dan santai obrolan mereka, itu gara-gara beliau melihat logo almamater mereka ada tulisan Muhammadiyah dan ternyata beliau dulu pernah aktif di Muhammadiyah saat di Jakarta. Mulai lah mereka melanjutkan diperlihatkan oleh beliau segala prestasi yang pernah diraih seperti pernah mendapat penghargaan UPAKARTI dari presiden Soeharto pada tahun 1995, UPAPRADANA dari Gubernur Jateng tahun 1994, dari Bupati Tegal tahun 1993 dll. Melihat begitu banyak presatasi yang telah beliau raih, mereka sangat antusias dalam mendengarkan setiap kata yang keluar dari pembicaraan beliau sampai akhirnya mereka diberi kesempatan untuk melihat proses pembuatan tahu di pabriknya yang terletak tepat di belakang rumahnya.
Saat melihat proses pembuatan tahu di pabriknya, mereka sempat terkesan karena berbeda dengan proses pembuatan tahu yang pernah mereka lihat sebelumnya terutama pada bahan bakarnya perebusan kedelainya, yaitu beliau menggunakan bahan bakar uap tidak menggunakan bahan bakar serbuk kayu. Dan peralatan yang beliau pakai merupakan bantuan dari Jerman langsung dan kata beliau juga ini meruapan system pembuatan tahu yang modern dan dapat menghasilkan tahu dengan kualitas lebih, baik dari segi rasa, kebersihan, dan gizi.
Tidak hanya ilmu pembuatan tahu yang kami dapat dari beliau, tapi yang paling penting adalah karakter, sikap, dan kesederhanaan beliau dalam menjalani hidup. Beliau dulunya merupakan ketua kordinator pengarajin tahu se-Indonesia dan sempat menjadi anggota dewan juga di Jakarta tepatnya di komisi C. Namun, itu semua tidak membuat beliau hidup bermewah-mewahan selayaknya para pejabat zaman sekarang. Beliau lebih memilih meninggalkan jabatan tersebut dan memilih berjualan tahu di Tegal. Bahkan bila melihat penampilan beliau secara langsung, kita pasti tidak akan menyangka kalau beliau merupakan sedikit orang yang pernah mendapat penghargaan istimewa dari presiden Soeharto. Karena beliau waktu ditemu oleh mahasiswa KKN Vokasi UNIMUS hanya memakai celana kolor pendek selutut dengan kaos yang udh terlihat lama. Tapi penampilan bukan lah segalanya, tapi yang terpenting adalah ketulusan ahti dalam menjalani hidup dengan penuh kesederhanaan, itu yang utama.
Setelah dari ‘Nata Jaya’, mereka melanjutkan ke rumah ibu Siti Khairiyah untuk pendampingan pemanfaatan ampas tahu untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini mereka akan memasak cheese stik dan mie. Yang istimewa dari praktek kali ini adalah pembuatan mie yang sukses. Karena ini yang pertama kalinya dipraktekan dengan ibu-ibu dan langsung mendapat sambutan positif. Ibu-ibu bahkan menyukai rasa mie tersebut setelah para mahasiswa mengolahnya menjadi mie Jowo. Dan tak lupa cheese stik juga pada kesempatan kali ini juga sukses dan mendapat respon positif dari para peserta pelatihan. Dan akhirnya para mahasiswa menutup hari ini dengan penuh kebanggaan.